Khutbah Jum’at, 10 Februari 2023

Oleh Bapak Firmansyah, S.Pd.I

Hadirin sidang Jum’at yang dimuliakan oleh Allah. Dalam kehidupan ini manusia diciptakan oleh Allah berbeda dengan makhluk-Nya yang lain. Manusia diciptakan berbeda dengan binatang dan tumbuh-tumbuhan. Manusia diciptakan dengan sebaik-baiknya rupa. Hal ini ditegaskan oleh Allah di dalam al-qur’an tepatnya pada Surat At Tin ayat 4 yang artinya “sesungguhnya manusia kami ciptakan dalam rupa yang sebaik-baiknya.”

Dari ayat tersebut menunjukan bahwa manusia benar-benar diciptakan oleh Allah dalam bentuk dan rupa sebaik-baiknya. Lalu apa yang membuat manusia diciptakan demikian itu, jawabannya adalah salah satunya bahwa manusia memiliki akal pikiran. Akal ini Allah berikan kepada manusia untuk membedakan mana perbuatan baik dan mana perbuatan buruk. Dengan kata lain akal ini memberikan informasi kepada manusia tentang status seluruh perbuatan di dunia.

Lalu bagaimana akal itu dapat berfungsi dengan baik dan dapat mengetahui tentang sebuah perbuatan manusia? Jawabannya adalah manusia harus memiliki ilmu. Manusia yang tidak memiliki ilmu pasti dia akan terombang ambing, di mana manusia hidupnya tidak akan berkembang dan hidup seseorang tidak membawa manfaat apapun baik bagi dirinya maupun orang lain.

Dari ilmu yang diperoleh akan bisa membantu manusia untuk mengetahui tentang sebuah perbuatan baik atau buruk. Banyak sekali manfaat ilmu dalam kehidupan ini, sehingga Nabi Muhammad mewajibkan bagi umat muslim untuk menuntut ilmu, sebagaimana hadits beliau yang artinya “menuntut ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim”.

Bagi seorang yang sudah sempurna akalnya dan baligh, maka dia wajib untuk menuntut ilmu. Ilmu dalam bidang apapun itu telah diperintahkan oleh Nabi untuk terus mengejar ilmu walaupun harus sampai ke negeri Cina sekalipun, akan tetapi ilmu yang diutamakan adalah ilmu agama atau ilmu syariat. Dengan ilmu membuat ibadah-ibadah yang sudah dikerjakan akan diterima oleh Allah. Sebaliknya, apabila ibadah yang sudah kita kerjakan namun dalam pengerjaannya tidak didasari dengan ilmu, maka ibadah yang sudah kita kerjakan tersebut ditolak dan tidak akan bernilai apa-apa dalam kehidupan.

Di sisi lain ilmu itu juga akan membantu kita dalam menjalani aktivitas dunia kita, dengan ilmu kita akan mudah melakukan sesuatu dan mendapatkan sesuatu yang menjadi cita-cita kita. Imam Syafi’i pernah berkata “Siapa saja yang menginginkan dunia maka baginya harus memiliki ilmu, dan siapa saja yang menginginkan akhirat maka baginya harus memiliki ilmu, dan siapa saja yang menginginkan keduanya maka baginya juga harus memiliki ilmu”.

Jelaslah bagi kita bahwa sangat pentingnya ilmu dalam kehidupan kita. Jangan sekali-sekali kita menyia-nyiakan waktu untuk menuntut ilmu, jangan sampai kita menyesal di kemudian hari karena melalaikan waktu yang sudah ada untuk menuntut ilmu. Pergunakan akal kita untuk berpikir dengan baik, akal akan menjadi pandai apabila dihiasi dengan ilmu, bahkan salah satu tujuan dalam menuntut ilmu dijelaskan oleh ulama adalah untuk mensyukuri adanya nikmat akal yang sudah Allah berikan kepada kita.

Semoga kita termasuk orang -orang yang dapat mensyukuri nikmat akal kita dengan menuntut ilmu dan terus mengejar ilmu agar segala aktivitas dunia dan akhirat kita mendapatkan keberkahan dari Allah dan pada akhirnya kita sukses dunia akhirat.

Written by 

Related posts