Oleh: Tinia Leyli Shofia Ahmad (MAN 9 Jakarta)
Setiap akhir tahun ajaran siswa kelas XII mengikuti kegiatan rutin ujian, di antaranya ujian praktik. Ujian praktik yang selama ini diikuti oleh siswa biasanya dilakukan dengan kegiatan masuk laboratorium, khususnya untuk Program MIPA, dengan waktu yang sudah dijadwalkan, dan diakhiri dengan membuat laporan praktikum di kertas folio bergaris.
Mengkaji dari kegiatan rutin yang kerap dilakukan, terasa ada yang kurang. Terutama jika dilihat seberapa besar manfaatnya untuk siswa selepas mereka lulus dari pendidikan menengah atas. Standar Kompetensi Lulusan yang ditetapkan dalam Kurikulum 2013 dibuat untuk memenuhi kebutuhan masa depan dan menyongsong Generasi Emas Indonesia Tahun 2045. Standar tersebut berbasis pada kompetensi abad 21. Pembelajaran abad 21 mencerminkan empat hal atau dikenal dengan 4 C, yaitu Critical Thinking and Problem Solving; Creativity and Innovation; Communication; dan Collaboration. Keempat kompetensi tersebut diharapkan dapat diterapkan dalam pendidikan.
Berlatar belakang dari hal tersebut dan terinspirasi dari pelatihan Kecakapan Virtual Coordinator, Guru Biologi MAN 9 berusaha memberikan kegiatan yang berbeda, tetapi substansinya masih tetap didapat, dan nilai dapat dipenuhi. Di awal semester genap, siswa bersama guru membuat rancangan kegiatan ujian praktik yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Guru memberi motivasi dan penyemangat, bahwa apa yang akan dilakukan adalah sesuatu yang baru, dan angkatan merekalah yang jadi pionirnya. Adanya motivasi tersebut, membuat siswa menjadi bersemangat merancang kegiatan.
Diawali dengan merancang praktik yang akan dilakukan, semua berpedoman kepada kerja ilmiah. Rancangan yang sudah dibuat dipresentasikan di depan kelompok lain. Guru dan teman kelompok lain memberi masukan atau mengajukan pertanyaan yang sifatnya konstruktif. Setelah mendapatkan persetujuan dari guru, siswa mengajukan jadwal praktikum mandiri, dengan sebelumnya berkoordinasi dengan kepala laboratorium, jika memang praktik akan dilaksanakan di laboratorium.
Pertemuan di kelas selama persiapan ujian praktik tersebut, lebih difokuskan kepada persiapan untuk melakukan presentasi online. atau dikenal dengan video conference (vicon). Belajar bagaimana membuat room yang akan dipakai presentasi, belajar bagaimana cara merekam layar, membuat presensi online, membuat poster publikasi seminar, dan membuat slide presentasi. Webex pilihan platform seminar, yang tidak berbayar tentunya. Walaupun memiliki keterbatasan waktu, hanya 40 menit dan peserta 50 orang, cukup untuk tahap awal. Webex dipilih karena memiliki kekuatan gambar dan video yang stabil. Siswa juga belajar membuat presensi online dengan google form, atau jika menginginkan presensi yang dapat ditandatangani bisa menggunakan zoho form. Poster dibuat dengan aplikasi Canva atau lainnya. Untuk merekam layer, ada yang menggunakan Screencast o Matic atau Faststone, jika menggunakan HP bisa digunakan V-Recorder atau Du-Recorder.
Setelah siap mempelajari itu semua dan telah melaksanakan praktik, guru dan siswa menentukan jadwal presentasi. Waktu presentasi dilakukan Sabtu-Ahad, atau malam hari, untuk menyiasati kegiatan rutin di jam KBM. Masing-masing presentasi berdurasi 40 menit. Beberapa hari sebelum presentasi, bagian publikasi membuat poster yang di dalamnya tertera waktu dan link presentasi yang dikodekan dengan QR Code, nama kelompok dan anggotanya, dan judul praktik. Poster disebar ke WAG Angkatan dan guru, juga WAG di luar lingkungan MAN 9.
Saat presentasi, dalam room Webex yang sudah dibuat, ada yang bertugas sebagai host, moderator, presenter, penanggung jawab presensi, dan penanggung jawab rekaman. Link presensi hanya dibagikan dalam room chat Webex saat presentasi. Host bertugas membuat room, moderator bertugas memandu jalannya presentasi, sedangkan presenter bertugas memaparkan hasil praktik. Selesai presentasi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Setiap siswa wajib mengikuti sesi presentasi kelompoknya, dan wajib mengikuti presentasi satu kelompok lain di kelasnya dan satu kelompok lain di luar kelasnya.
Kesemua rangkaian kegiatan diserahkan portofolionya ke dalam Google Form. Berkas yang harus di-upload adalah tiga presensi dalam bentuk pdf, power point paparan presentasi, poster dalam bentuk gambar, dan link youtube hasil rekaman kegiatan presentasi. Setiap siswa juga wajib memberikan penilaian antar teman dalam kelompoknya.
Kepuasan dan kelegaan terlihat saat mereka berhasil menuntaskan tugasnya, terutama setelah menyelesaikan presentasi di room Webex. Karena tidak hanya dari teman-teman mereka yang hadir, tetapi juga guru, baik dari guru MAN 9 ataupun dari luar MAN 9. Seluruh rangkaian kegiatan yang dikerjakan siswa dilakukan sebagai bentuk kegiatan pembelajaran abad-21. Jika tidak dimulai dari sekarang kapan lagi? Semoga ikhtiar yang dilakukan dapat sedikit memberikan bekal di masa depan mereka.
Ini poster-poster publikasi vicon.